Senin, 12 Maret 2012

KRL Juga Tanggung Jawab Pemerintah Pusat

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan kereta api, sarana, dan prasarana tidak dapat dilaksanakan hanya oleh operator kereta. Harus ada keterlibatan pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan semua pemangku kepentingan. "Mundurnya target untuk mengangkut penumpang sejumlah 1,2 juta orang per hari ini disebabkan tidak ada komitmen dari pihak yang semestinya ikut memerhatikan dan membangun," kata anggota Ikatan Insan Perkeretaapian Indonesia, Hendrowijono, saat Diskusi Kereta Api Untuk Rakyat di Hotel Millennium, Jakarta, Senin (27/6/2011).
Target penumpang Jabodetabek sebesar 1,2 juta orang per hari sudah dilontarkan pada tahun 1999 dan dikembangkan menjadi 2 juta penumpang per hari pada tahun 2010. Namun, hal ini tidak pernah terwujud, bahkan hingga tahun ini saja angka penumpang kereta rel listrik (KRL) masih berkisar pada angka 400.000 orang per hari.
"Masyarakat sebenarnya lebih suka bepergian dengan kereta api. Namun sayangnya, kereta api masih belum mampu menjangkau semua sudut kota di Jabodetabek dan jumlah perjalanannya relatif sedikit," ungkap Hendro.
Menurut Hendro, perlu ada kesadaran nasional bahwa kereta api merupakan moda angkutan utama perkotaan dan jarak pendek sehingga yang mesti dikembangkan adalah jaringan kereta api, bukan jalan raya.
Tidak hanya itu, pemerintah harus tegas dalam masalah kepemilikan dan penggunaan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat. "Pertumbuhan jumlah bus besar juga harus dirangsang, jangan hanya kelas mikrolet. Ini agar masyarakat mau pindah ke angkutan umum," kata Hendro.
Perbaikan untuk moda transportasi kereta api sendiri harus melibatkan banyak pihak, seperti Kementerian BUMN sebagai pemilik PT KAI, Kementerian Pekerjaan Umum, Bappenas, Kementerian Perhubungan, dan tentu saja pemerintah daerah setempat.
Hendro berpendapat bahwa selama ini masyarakat tidak pernah bisa paham kenapa selalu terjadi kerusakan berulang pada sebuah sistem atau sinyal buruk pada KRL. Ini terjadi karena masyarakat juga tidak tahu bahwa pemerintah dan operator kurang mampu pada sistem persinyalan sumbangan vendor asing yang ternyata sudah 20 tahun tidak pernah diganti.
"Para ahli PT KAI berusaha untuk merekayasa agar sistem itu bisa tetap dioperasikan meskipun terseok-seok. Kalau sudah begini, pemerintah seharusnya turun tangan," ungkap Hendro.
Oleh karena itu, diperlukan komitmen bersama dari pihak yang memang bertanggung jawab agar pengoperasian moda transportasi ini dapat berjalan lancar dan mampu memenuhi target angkut penumpang. Dengan begitu, masyarakat juga dapat merasa nyaman untuk naik angkutan umum, khususnya KRL.

1 komentar:

  1. Assalamualaikum maaf jika lewat tempat ini saya publikasikan kisah sukses saya.. senang sekali saya bisa menulis dan berbagi kepada teman-teman disini. barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan. Beberapa waktu yang lalu perusaan percetakan saya dirundung hutang yang cukup besar. Hal itu di akibatkan melonjaknya harga kertas dan tenaga upah yang harus saya bayar kepada para karyawan saya. Sementara itu beberapa tender yang nilainya cukup besar gagal saya menangkan. Akibatnya saya harus menjaminkan mobil saya untuk meminjam hutang dari bank. Namun hal itu belum cukup menutup devisit perusaan. Bahkan pada akhirnya rumah beserta isinya sempat saya jaminkan pula untuk menutup semua beban hutang yang sedang dilanda perusaan. Masalah yang begitu berat bukan mendapat support dari istri justru malah membuat saya bersedih bahkan sikapnya sesekali menunjukan rasa kecewa. Hal itu di sebabkan semua perhiasan yang sempat saya hadiahkan padanya turut saya gadaikan. Disaat itulah saya sempat membaca beberapa situs yang bercerita tentang solusi pesugihan Danah Gaib tanpa tumbal dari MBAH SUROPALA dan akhirnya saya menghubungi beliau. Kata MBAH SUROPALA pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan Danah Gaib. Tanpa pikir panjang semua petunjuk MBAH saya ikuti dan hanya 3 hari. Alhamdulilah akhirnya danah gaib yang saya minta benar benar ada di rekening saya. Perlahan hutang-hutang saya mulai saya lunasi. Perhiasan istri saya yang sempat saya gadaikan kini saya ganti dengan yang lebih bagus dan lebih mahal harganya. Dan yang paling penting bisnis keluarga yang saya warisi tidak jadi koleps. Jika ingin seperti saya silahkan minta bantuan kpd beliau karna cuma beliau yg behasil membantu saya telpon MBAH SUROPALA di nomer +6285~319~483~234 ...


    BalasHapus